Strategi Menteri Amran Jaga Ketahanan Pangan dengan Lahan Tadah Hujan

By Admin

nusakini.com--Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan lahan tadah hujan di Indonesia mencapai angka lima puluh persen. Biasanya, lanjut Amran, lahan ini hanya tanam sekali. 

"Dengan berbagai cara, kita bisa menanam dua atau tiga kali tanam. Untuk target jangka pendek, kita bisa manfaatkan lahan jenis ini untuk menjaga katahanan pangan dalam negeri," ujar Amran di sela-sela Jakarta Food Security Summit 4 di JCC, Jakarta, Kamis (8/3).

Menteri Amran menuturkan Kementerian Pertanian akan meningkatkan pemberian alat mesin pertanian ke petani. "Mulai dari traktor, hand traktor, dan sebagainya diberikan ke petani secara gratis. Untuk menekan biaya produksi 30-40%," jelasnya.

Menurut Amran, pemberian alat mesin pertanian itu diharapkan bisa menekan tingkat kehilangan produksi (loses) padi yang saat ini mencapai 10,2%.

"Dengan panen mekanisasi sistem combine harvester, itu kita bisa mengambil loses ini 10% katakanlah kali 70 juta ton. Berarti 7 juta ton x 4 juta, kita bisa selamatkan ke depan itu Rp 28 sampe Rp 30 triliun kehilangan petani," terangnya

Selain itu pihaknya juga telah menyiapkan bibit beras varietas baru yang dikembangkan oleh IPB yang diberi nama IPB3S. Bibit tersebut bisa menghasilkan produksi nasional beras menjadi 13,4 ton per hektare. Angka itu lebih tinggi dibanding rata-rata produksi beras saat ini 5 ton per hektare.

"Lalu yang dihasilkan oleh Kementan bisa 10 ton, 2 kali lipat. Sehingga kebijakan baru kami adalah semua bibit unggul ini kita beli kurang lebih 3 juta hektare dan dibagikan pada petani secara gratis. Ini yang jangka pendek meningkatkan produktivitas," pungkas Amran. (p/ab)